• About
  • Sitemap
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Contact Us

Prasbharaku

  • Aneh
  • Berita
  • Cara
  • Download
  • Film
  • ACI
  • Islam
  • Kesehatan
  • Lagu
  • Misteri
  • Motivasi
  • Sejarah
  • Tokoh
Home » Motivasi » Cerita Motivasi : Jadilah Pelita

Cerita Motivasi : Jadilah Pelita

Cerita Motivasi : Jadilah Pelita

PRASBHARA.COM



Apa kabar sahabat PRASBHARA.COM ?
Semoga sehat selalu dimana pun sahabat berada, amien...
Pada kesempatan yang berbahagia ini, izinkan saya untuk membagikan koleksi saya yang mungkin dapat berguna untuk sahabat  PRASBHARA.COM
Langsung saja silahkan disimak....
Cerita Motivasi : Jadilah Pelita

Pada suatu malam, seorang buta berpamitan pulang dari rumah sahabatnya. Sang sahabat membekalinya dengan sebuah lentera pelita.
Orang buta itu terbahak berkata: “Buat apa saya bawa pelita? Kan sama saja buat saya! Saya bisa pulang kok.”
Dengan lembut sahabatnya menjawab, “Ini agar orang lain bisa melihat kamu, biar mereka tidak menabrakmu.”
Akhirnya orang buta itu setuju untuk membawa pelita tersebut. Tak berapa lama, dalam perjalanan, seorang pejalan menabrak si buta.
Dalam kagetnya, ia mengomel, “Hei, kamu kan punya mata! Beri jalan buat orang buta dong!”
Tanpa berbalas sapa, mereka pun saling berlalu.
Lebih lanjut, seorang pejalan lainnya menabrak si buta.
Kali ini si buta bertambah marah, “Apa kamu buta? Tidak bisa lihat ya? Aku bawa pelita ini supaya kamu bisa lihat!”
Pejalan itu menukas, “Kamu yang buta! Apa kamu tidak lihat, pelitamu sudah padam!”
Si buta tertegun..
Menyadari situasi itu, penabraknya meminta maaf, “Oh, maaf, sayalah yang ‘buta’, saya tidak melihat bahwa Anda adalah orang buta.”
Si buta tersipu menjawab, “Tidak apa-apa, maafkan saya juga atas kata-kata kasar saya.”
Dengan tulus, si penabrak membantu menyalakan kembali pelita yang dibawa si buta. Mereka pun melanjutkan perjalanan masing-masing.
Dalam perjalanan selanjutnya, ada lagi pejalan yang menabrak orang buta kita.
Kali ini, si buta lebih berhati-hati, dia bertanya dengan santun, “Maaf, apakah pelita saya padam?”
Penabraknya menjawab, “Lho, saya justru mau menanyakan hal yang sama.”
Senyap sejenak.
secara berbarengan mereka bertanya, “Apakah Anda orang buta?”
Secara serempak pun mereka menjawab, “Iya.,” sembari meledak dalam tawa.
Mereka pun berupaya saling membantu menemukan kembali pelita mereka yang berjatuhan sehabis bertabrakan.
Pada waktu itu juga, seseorang lewat. Dalam keremangan malam, nyaris saja ia menubruk kedua orang yang sedang mencari-cari pelita tersebut. Ia pun berlalu, tanpa mengetahui bahwa mereka adalah orang buta.
Timbul pikiran dalam benak orang ini, “Rasanya saya perlu membawa pelita juga, jadi saya bisa melihat jalan dengan lebih baik, orang lain juga bisa ikut melihat jalan mereka.”
Pelita melambangkan terang kebijaksanaan. Membawa pelita berarti menjalankan kebijaksanaan dalam hidup. Pelita, sama halnya dengan kebijaksanaan, melindungi kita dan pihak lain dari berbagai aral rintangan (tabrakan!).
Si buta pertama mewakili mereka yang terselubungi kegelapan batin, keangkuhan, kebebalan, ego, dan kemarahan. Selalu menunjuk ke arah orang lain, tidak sadar bahwa lebih banyak jarinya yang menunjuk ke arah dirinya sendiri. Dalam perjalanan “pulang”, ia belajar menjadi bijak melalui peristiwa demi peristiwa yang dialaminya. Ia menjadi lebih rendah hati karena menyadari kebutaannya dan dengan adanya belas kasih dari pihak lain. Ia juga belajar menjadi pemaaf.
Penabrak pertama mewakili orang-orang pada umumnya, yang kurang kesadaran, yang kurang peduli. Kadang, mereka memilih untuk “membuta” walaupun mereka bisa melihat.
Penabrak kedua mewakili mereka yang seolah bertentangan dengan kita, yang sebetulnya menunjukkan kekeliruan kita, sengaja atau tidak sengaja. Mereka bisa menjadi guru-guru terbaik kita. Tak seorang pun yang mau jadi buta, sudah selayaknya kita saling memaklumi dan saling membantu.
Orang buta kedua mewakili mereka yang sama-sama gelap batin dengan kita. Betapa sulitnya menyalakan pelita kalau kita bahkan tidak bisa melihat pelitanya. Orang buta sulit menuntun orang buta lainnya. Itulah pentingnya untuk terus belajar agar kita menjadi makin melek, semakin bijaksana.
Orang terakhir yang lewat mewakili mereka yang cukup sadar akan pentingnya memiliki pelita kebijaksanaan.
Sudahkah kita sulut pelita dalam diri kita masing-masing? Jika sudah, apakah nyalanya masih terang, atau bahkan nyaris padam? JADILAH PELITA, bagi diri kita sendiri dan sekitar kita.
Sebuah pepatah berusia 25 abad mengatakan: Sejuta pelita dapat dinyalakan dari sebuah pelita, dan nyala pelita pertama tidak akan meredup. Pelita kebijaksanaan pun, tak kan pernah habis terbagi.
Bila mata tanpa penghalang, hasilnya adalah penglihatan. Jika telinga tanpa penghalang, hasilnya adalah pendengaran. Hidung yang tanpa penghalang membuahkan penciuman. Fikiran yang tanpa penghalang hasilnya adalah kebijaksanaan.


Koleksi Terbaru Kali ini semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan anda.
Dan jangan lupa menekan Tombol Share Facebook/Twitter untuk memberi tahu kepada teman-teman anda yang lain dan Berlangganan Artikel Secara Gratis di blog PRASBHARA.COM agar bisa terus mendapatkan Koleksi terbaru.



Cerita Motivasi : Jadilah Pelita

Posted by Virtual Account Bank on Sunday, 23 March 2014 - Rating: 4.5
Title : Cerita Motivasi : Jadilah Pelita
Description : Cerita Motivasi : Jadilah Pelita PRASBHARA.COM Apa kabar sahabat   PRASBHARA.COM  ? Semoga sehat selalu dimana pun sahab...

Share to

Facebook Google+ Twitter
Newer Post
Older Post
Home

ads


Testing

Paling Banyak Di Baca

  • Ciri Fisik Cewek yang Sudah tidak Perawan
  • Cara Mendapat Domain TLD Murah hanya $1,99
  • Cara Kerja Bisnis Online PTC Tanpa Modal Probux
  • Ternyata Orang Terpintar Di Dunia Bukan Albert Einstein
  • Kata Kata Motivasi Kehidupan
  • Di Gaza, Warga Kuburkan Jasad di Kulkas
  • Selamat hari Raya Idul Fitri
  • Koleksi Lagu Pramuka
  • Menjemput Rezeki
  • Fakta-fakta Mengerikan Dokter Pengautopsi Presiden John F. Kennedy (JFK)
Copyright © 2014 Prasbharaku - All Rights Reserved
Design by Mas Sugeng - Blogger Templates - Powered by Blogger