Langsung saja silahkan disimak....
Robert McClelland adalah salah satu dari 2 dokter yang masih hidup yang pernah berjuang menyelamatkan nyawa Presiden AS John F. Kennedy, masih ingat detik-detik menjelang kematian Presiden Amerika Serikat tersebut yang ditembak oleh Lee Harvey Oswald di Dallas pada 22 November 1963.
"Sangat mengerikan melihat Presiden Kennedy berbaring telentang di atas tandu dengan lampu ruang operasi bersinar di atas kepalanya yang berdarah," kenang Dr McClelland, sekarang 84 tahun. "Aku masih merasakan seolah-olah itu terjadi hari ini. Wajahnya keabu-abuan matanya terbuka dan kepalanya berlumuran darah. Aku tidak punya waktu untuk memakai sarung tangan. Aku mengoperasinya dengan tangan telanjangku."
Lee Harvey Oswald yang didakwa sebagai pembunuh Presiden JFK
Dr. McClelland menuturkan bahwa ia tengah berada di suatu tempat saat mendengar JFK tertembak. Ia kemudian mengebut menuju Parkland Memorial Hospital di Dallas. Dirinya masih mengingat bagaimana saat dia menerobos kerumunan polisi dipandu agen Secret Service dan staf rumah sakit. Di ruangan itu, ia melihat Jackie duduk di kursi di luar ruang operasi dan setelan wol Chanel-nya berlumuran darah.
Setelah masuk ruang operasi, ia bergabung dengan Dr Kenneth Salyer, seorang ahli bedah junior saat itu. Salyer kemudian menjadi salah satu spesialis terkemuka di dunia kraniofasial.
Dalam otobiografinya yang baru dirilis, 'A Life That Matters', Dr Salyer mengatakan prioritasnya adalah untuk mengembalikan fungsi pernapasan Presiden dengan memasukkan tabung ke tenggorokannya dan masuk ke paru-parunya. "Seluruh sisi kanan dari tengkorak Presiden Kennedy cedera parah," katanya mengingat. "Bagian sisi kanan otaknya telah hancur juga dan ada sebuah lubang menganga di tengkoraknya."
Karenanya, memasukkan tabung melalui hidung Presiden sangat tidak mungkin. "Jadi kami terfokus hanya pada luka tembak kecil di leher Presiden," katanya.
Detik-detik dramatis sebelum Presiden Kennedy ditembak
Deik-detik saat Presiden tertembak kepalanya terdorong ke belakang. Ibu negara berusaha keras menutup kap mobil
Dengan memperbesar ukuran luka, mereka akhirnya mampu memasukkan pipa napas ke dalam paru-paru JFK. "Meskipun tidak satupun dari kami berbicara tentang hal itu, tapi kami masing-masing paham, apapun yang mungkin kami lakukan untuk membantu Presiden akan sia-sia," katanya.
Cedera tersebut, katanya, benar-benar fatal. Namun meski otaknya telah hancur, jantungnya masih berdetak. "Pasien kami terluka parah, tapi dia juga Presiden Amerika Serikat dan kami wajib untuk mencoba setiap prosedur heroik untuk menyelamatkannya," katanya.
Jenazah Presiden John F. Kennedy ketika diotopsi, terlihat jelas kepalanya terluka amat parah
Tepat pukul 13.00, setelah setiap monitor terpasang ke tubuh Presiden menunjukkan grafik datar, Dr Kemp Clark, kepala bagian bedah saraf, mengumumkan dengan suara tercekat, "Tuan-tuan, Presiden Kennedy telah meninggal."
Koleksi Terbaru Kali ini semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan anda.
Dan jangan lupa menekan Tombol Share Facebook/Twitter untuk memberi tahu kepada teman-teman anda yang lain dan Berlangganan Artikel Secara Gratis di blog PRASBHARA.COM agar bisa terus mendapatkan Koleksi terbaru.