TKI adalah Tenaga Kerja Indonesia. Mereka adalah para pekerja yang
memang berniat bekerja di luar negeri demi mencukupi kebutuhan hidup
keluarga di Indonesia. Para TKI biasanya dikirim ke Malaysia, Hongkong
atau bahkan Arab Saudi untuk bekerja keras demi mimpi mendapatkan
penghidupan yang layak bagi orang-orang yang dicintainya. Sejarah
pengiriman TKI bermula pada tahun 1890-an. Saat itu, negara kita belum
merdeka dan pemerintah Hindia Belanda mengirim buruh kontrak ke negara
Suriname, Amerika Selatan untuk bekerja di perkebunan milik mereka.
Suriname yang saat itu merupakan jajahan Belanda mengalami kekurangan
tenaga kerja karena budak asal Afrika yang bekerja di perkebunan
Suriname dibebaskan pertengahan 1863 sebagai bentuk pelaksanaan dari
politik penghapusan perbudakan. Ada 94 orang TKI yang dikirim ke
Suriname pada 9 Agustus 1890.
Dari saat itu pemerintah Hindia Belanda secara reguler mengirimkan TKI
ke Suriname. Pengiriman TKI ke Suriname oleh pemerintah Hindia Belanda
berakhir pada 1939 dengan jumlah total mencapai 32.986 orang. Dan
berlanjut lagi ketika Indonesia sudah merdeka. TKI tidak lagi dikirimkan
ke Suriname, tapi menyebar ke Malaysia dan Arab Saudi.
Dari situs Arsip Nasional Den Haag ditemukan data seorang penduduk
Batang yang pernah dibawa ke Suriname bernama ”Bok Samin” (mungkin
maksudnya Mbok Samin), beliau berasal dari Desa “Djatisari, Soebah,
Batang” (desa ini sebagai wilayah administratif hingga sekarang masih
ada di Subah).
Pada tanggal 5 Juli 1928 Bok Samin yang waktu itu masih berumur sekitar
17 tahun diberangkatkan ke Suriname dari pelabuhan Batavia dengan kapal
uap SS Sembilan dan menempuh perjalanan selama kira-kira 3 bulan dengan
jarak 10.006 mil laut atau 18.531 km. Entah seperti apa susana di dalam
kapal selama perjalanan waktu itu. Bok Samin mendarat di pelabuhan
Paramaribo dan kemudian dipekerjakan di kota kecil bernama Alliance.
Masa kontrak Bok Samin semestinya hanya 5 tahun (21 Juni 1928 - 21 Juni
1933) namun kelihatannya beliau baru dipulangkan ke Jawa pada tanggal 28
Oktober 1937 (alias lewat 4 tahun). Bok Samin pulang dengan kapal uap
SS Blitar dan dari informasi yang ada, tampaknya beliau sempat bersuami
karena pulang dengan membawa serta dua orang anaknya yang bernama
Rameslan dan Masinem.
Yang menarik dari kisah ini adalah bahwa ternyata di zaman itu sudah ada
orang Batang, seorang perempuan sederhana, yang menjelajah separuh bola
bumi dan kembali ke Batang. Bok Samin ternyata tidak sendiri, ada 95
orang Batang yang merantau ke Suriname
Baca juga : Columbus, Jerman, dan Emas Amerika Latin yang Hilang...
Artikel Terbaru Kali ini semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan anda. Dan jangan lupa menekan Tombol Share Facebook/Twitter/G+ untuk memberi tahu teman-teman anda yang lain agar kita bisa "BERBAGI KEBAIKAN LEWAT INTERNET..." melalui blog PRASBHARA.COM.
Title : Sejarah Asal-Usul Pertama Kali Pengiriman Tenaga Kerja Indonesia
Description : TKI adalah Tenaga Kerja Indonesia. Mereka adalah para pekerja yang memang berniat bekerja di luar negeri demi mencukupi kebutuhan ...